Jumat, 17 Maret 2017

CABAK KOTA (Caprimulgus affinis), PENGHIAS LANGIT MALAM DI CAGAR ALAM TELUK APAR



CABAK KOTA (Caprimulgus affinis), PENGHIAS LANGIT MALAM
DI CAGAR ALAM TELUK APAR 
Oleh
Danang Anggoro *)  
Tim monitoring burung Seksi Konservasi Wilayah III BKSDA Kalimantan Timur, pada medio akhir April 2013, berhasil memperoleh foto salah satu jenis burung unik di Cagar Alam Teluk Apar. Burung tersebut lebih dikenal dengan nama Cabak Kota atau dalam bahasa Inggris disebut Savannah Nightjar yang memiliki nama latin Caprimulgus affinis,Horsfield,1821. Klasifikasi ilmiah jenis ini sebagai berikut :













Jenis burung ini merupakan termasuk jenis burung yang aktif di malam hari (nocturnal). Secara morfologi burung ini berwujud mirip seekor burung hantu, hanya saja burung ini gemar tidur diatas tanah. Pada sore hari burung ini keluar dari tempat persembunyiannya dan terbang keluar untuk mencari mangsa berupa serangga. Suara burung ini sangatlah nyaring "Cheeew-eep"diulang-ulang , tetapi jarang orang dapat menemukan burungnya (birdsofjakarta, 2013). Yayasan Kutilang (2013) mendeskripsikan burung ini sebagai berikut : berukuran agak kecil (21 cm), berwarna seragam. Jantan mempunyai bulu ekor terluar putih yang khas. Garis putih pada tenggorokan terbagi dua menjadi dua bercak di samping. Betina memiliki bulu berwarna lebih merah bata, tanpa tanda putih pada ekor. Iris coklat, paruh berwarna tanduk, kaki merah buram. 

Secara umum jenis burung ini terdapat di dataran rendah, di daerah pesisir, kering terbuka serta kota besar. Kebiasaan khas cabak, pada siang hari duduk di bidang tanah dan di atas bengunan tinggi yang datar di kota-kota. Menyambar serangga sambil terbang, tertarik oleh cahaya lampu-lampu kota besar (Yayasan Kutilang,2013).  

Burung ini menyebar luas mulai dari anak-benua India, Cina selatan, Asia Tenggara, Sunda Besar, Nusa Tenggara, Sulawesi, hingga Filipina. Sering ditemui di dekat pantai, termasuk pula di kota-kota besar seperti Jakarta dan Surabaya. Di Jawa dan Kalimantan merupakan jenis cabak yang paling umum ditemukan. Di kawasan Wallacea, cabak kota tercatat sebagai burung penetap umum. Menghuni padang rumput, sabana, hutan terbuka, lahan budidaya, dasar sungai yang mengering, dan lain-lain. Dari ketinggian permukaan laut hingga 1.100 m dpl di Sulawesi, dan 1.500 m dpl di Flores (Wikipedia, 2013). Peta sebaran jenis Caprimulgus affinis menurut IUCN (2012), sebagai berikut :


Gambar 1. Peta sebaran Caprimulgus affinis di dunia

Jenis burung ini memiliki 10 sub spesies dengan penyebaran sebagai berikut (Yayasan Kutilang, 2013) :
  • monticolus Franklin, 1831 – Pakistan timur-laut dan India ke timur sampai Myanmar dan ke selatan sampai Thailand, Kamboja dan Vietnam selatan.
  • amoyensis Stuart Baker, 1931 – China tenggara dan Vietnam utara.
  • stictomus Swinhoe, 1863 – Taiwan.
  • griseatus Walden, 1875 – Luzon, Catanduanes, Mindoro, Sibuyan, Negros dan Cebu (Filipina utara).
  • mindanensis Mearns, 1905 – Mindanao (Filipina tenggara).
  • affinis Horsfield, 1821 – Sumatra, Kalimantan dan Jawa, ke timur sampai Lombok dan mungkin di Sulawesi selatan.
  • propinquus Riley, 1918 – Sulawesi (kemungkinan kecuali di kawasan Makasar-Sulawesi selatan).
  • undulatus Mayr, 1944 – Sunda Kecil Bagian barat : Sumbawa, Komodo dan Flores.
  • kasuidori Hachisuka, 1932 – Sunda Kecil bagian tengah: Sawu & Sumba.
  • timorensis Mayr, 1944 – Sunda Kecil Bagian timur: Alor, Timor, Roti dan Kisar. 
Status konservasi jenis burung Cabak Kota dalam IUCN redlist (2012) adalah Least Concern (LC) yang artinya adalah kategori IUCN yang diberikan untuk spesies yang telah dievaluasi namun tidak masuk ke dalam kategori manapun. Kajian mengenai jenis ini memang tidak mudah dan masih sangat terbatas, sehingga masih banyak kekurangan data untuk mempelajari spesies ini lebih detail. Dengan data yang ada masih dinilai bahwa trend populasinya cenderung stabil.

Tim monitoring burung Seksi Konservasi Wilayah III BKSDA Kalimantan Timur memperoleh dokumentasi keberadaan jenis burung Cabak Kota ini di kawasan Cagar Alam Teluk Apar pada saat monitoring rutin pada akhir April 2013. Burung tersebut ditemui di pinggir jalur penghubung antara Desa Lori dengan Desa Sungai Langir. Saat ditemui, sang Cabak tampak sedang istirahat di atas tanah kering yang merupakan bekas jalur aliran air yang dikikis oleh air hujan dengan alas kerikil-kerikil atau batu-batu kecil. Kondisi habitat sekitarnya berdekatan dengan hutan rawa basah yang didominasi pohon gelam dan semak-semak. Hasil dokumentasi tersebut sebagai berikut :
Gambar 2. Cabak Kota (Caprimulgus affinis) di Cagar Alam Teluk Apar

Gambar 3. Cabak Kota (Caprimulgus affinis) di Cagar Alam Teluk Apar
Untuk memastikan data identifikasi jenis burung yang ditemui, tim monitoring burung Seksi Konservasi Wilayah III BKSDA Kalimantan Timur juga membuka akun unggah di website The Internet Bird Collection (http://ibc.lynxeds.com). The Internet Bird Collection merupakan gerakan nirlaba yang memiliki tujuan utama untuk menyebarluaskan pengetahuan tentang avifauna di dunia. Gambaran website The Internet Bird Collection sebagai berikut :
Gambar 4. Website The Internet Bird Collection yang memuat hasil unggah foto Cabak Kota (Caprimulgus affinis) yang didokumentasikan oleh tim monitoring burung Seksi Konservasi Wilayah III BKSDA Kalimantan Timur dari Cagar Alam Teluk Apar (ditandai dengan kotak bergaris merah, dengan rating yang cukup baik yaitu 3,9 dari skala maksimal 5)


Gambar 5. Tampilan foto Cabak Kota (Caprimulgus affinis) yang didokumentasikan oleh tim monitoring burung Seksi Konservasi Wilayah III BKSDA Kalimantan Timur dari Cagar Alam Teluk Apar pada website The Internet Bird Collection yang dilengkapi dengan koordinat lokasi.

Website The Internet Bird Collection merupakan perpustakaan audiovisual on-line yang memuat burung-burung di seluruh dunia yang tersedia untuk kepentingan umum secara gratis. Pada awalnya sebagai media untuk memuat paling tidak satu video atau satu foto untuk tiap jenis, sedangkan untuk jangka panjangnya memuat pula bahan-bahan informasi yang menunjukkan kearagaman aspek biologi antara lain pakan, perkembangbiakan dan lain-lain untuk tiap jenis burung. Dengan bergabung pada komunitas pemerhati dan pengamat burung ini, tim monitoring burung Seksi Konservasi Wilayah III BKSDA Kalimantan Timur dapat bertukar informasi dan pengetahuan dengan para ahli burung di seluruh dunia sekaligus mempromosikan potensi keanekaragaman hayati kawasan yang dikelola oleh BKSDA Kalimantan Timur. 
Semoga dengan informasi mengenai jenis burung Cabak Kota (Caprimulgus affinis) di Cagar Alam Teluk Apar ini dapat menambah wawasan mengenai keanekaragaman hayati di Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2009. Cabak Kota Sang Pemburu dalam Kegelapan. In: http:// birdsofjakarta.blogspot.com/2009/07/cabak-kota-sang-pemburu-dalam-kegelapan.html.11 Juli 2009 (diakses pada tanggal 17 Mei 2013).
Anonim.2013. Cabak Kota. In : http://id.wikipedia.org/wiki/Cabak_kota .  (diakses pada tanggal 17 Mei 2013)
Anonim.2013.Savanna Nightjar (Caprimulgus affinis). In : http://ibc.lynxeds.com /species/savanna-nightjar-caprimulgus-affinis?only=photos#photos, (diakses pada tanggal 27 Mei 2013).
BirdLife International and Natureserve .2012. Bird Species Distribution Maps of The World 2012. Caprimulgus affinis. In: IUCN 2012. IUCN Red List of Threatened Species. Version 2012.2. In : http://www.iucnredlist.org/details/ 106002424/0 (diakses pada tanggal 17 Mei 2013).
IUCN Red List of Threatened Species.2012. Caprimulgus affinis (Savanna Nightjar). In : http://www.iucnredlist.org/details/ 106002424/0 (diakses pada tanggal 17 Mei 2013).
MacKinnon J., Phillipps K., van Balen B. 2010. Burung-Burung di Sumatera, Jawa, Bali, Kalimantan. Bogor. LIPI. Burung Indonesia
Yayasan Kutilang.2012. Cabak Kota. In : http://www.kutilang.or.id/burung/konservasi /cabak-kota/. 06 Desember 2012. (diakses pada tanggal 17 Mei 2013)
*) Kepala Seksi Konservasi Wilayah III BKSDA Kalimantan Timur


Tidak ada komentar:

Posting Komentar