CABAK KOTA (Caprimulgus affinis), PENGHIAS LANGIT
MALAM
DI CAGAR ALAM TELUK
APAR
Oleh
Danang Anggoro *)
Tim monitoring burung Seksi
Konservasi Wilayah III BKSDA Kalimantan Timur, pada medio akhir April 2013, berhasil
memperoleh foto salah satu jenis burung unik di Cagar Alam Teluk Apar. Burung
tersebut lebih dikenal dengan nama Cabak Kota atau dalam bahasa Inggris disebut
Savannah Nightjar yang memiliki nama
latin Caprimulgus affinis,Horsfield,1821.
Klasifikasi ilmiah jenis ini sebagai berikut :
Jenis burung ini merupakan
termasuk jenis burung yang aktif di malam hari (nocturnal). Secara morfologi burung ini berwujud mirip seekor
burung hantu, hanya saja burung ini gemar tidur diatas tanah. Pada sore hari
burung ini keluar dari tempat persembunyiannya dan terbang keluar untuk mencari
mangsa berupa serangga. Suara burung ini sangatlah nyaring "Cheeew-eep"diulang-ulang
, tetapi jarang orang dapat menemukan burungnya (birdsofjakarta, 2013). Yayasan Kutilang (2013) mendeskripsikan
burung ini sebagai berikut : berukuran
agak kecil (21 cm), berwarna seragam. Jantan mempunyai bulu ekor terluar putih
yang khas. Garis putih pada tenggorokan terbagi dua menjadi dua bercak di
samping. Betina memiliki bulu berwarna lebih merah bata, tanpa tanda putih pada
ekor. Iris coklat, paruh berwarna tanduk, kaki merah buram.
Secara
umum jenis burung ini terdapat di dataran rendah, di daerah pesisir, kering
terbuka serta kota besar. Kebiasaan khas cabak, pada siang hari duduk di bidang
tanah dan di atas bengunan tinggi yang datar di kota-kota. Menyambar serangga
sambil terbang, tertarik oleh cahaya lampu-lampu kota besar (Yayasan Kutilang,2013).
Burung ini menyebar
luas mulai dari anak-benua India, Cina
selatan, Asia Tenggara, Sunda Besar,
Nusa
Tenggara, Sulawesi,
hingga Filipina.
Sering ditemui di dekat pantai, termasuk pula di kota-kota besar seperti Jakarta dan Surabaya. Di Jawa dan Kalimantan
merupakan jenis cabak yang paling umum ditemukan. Di kawasan Wallacea, cabak
kota tercatat sebagai burung penetap umum. Menghuni padang
rumput, sabana,
hutan terbuka,
lahan budidaya, dasar sungai yang mengering, dan lain-lain. Dari ketinggian
permukaan laut hingga 1.100 m dpl di Sulawesi, dan 1.500 m dpl di Flores (Wikipedia,
2013). Peta sebaran jenis Caprimulgus
affinis menurut IUCN (2012), sebagai berikut :
Gambar 1. Peta
sebaran Caprimulgus affinis di dunia
Jenis burung ini memiliki 10
sub spesies dengan penyebaran sebagai berikut (Yayasan Kutilang, 2013) :
- monticolus Franklin, 1831 – Pakistan timur-laut dan India ke timur sampai Myanmar dan ke selatan sampai Thailand, Kamboja dan Vietnam selatan.
- amoyensis Stuart Baker, 1931 – China tenggara dan Vietnam utara.
- stictomus Swinhoe, 1863 – Taiwan.
- griseatus Walden, 1875 – Luzon, Catanduanes, Mindoro, Sibuyan, Negros dan Cebu (Filipina utara).
- mindanensis Mearns, 1905 – Mindanao (Filipina tenggara).
- affinis Horsfield, 1821 – Sumatra, Kalimantan dan Jawa, ke timur sampai Lombok dan mungkin di Sulawesi selatan.
- propinquus Riley, 1918 – Sulawesi (kemungkinan kecuali di kawasan Makasar-Sulawesi selatan).
- undulatus Mayr, 1944 – Sunda Kecil Bagian barat : Sumbawa, Komodo dan Flores.
- kasuidori Hachisuka, 1932 – Sunda Kecil bagian tengah: Sawu & Sumba.
- timorensis Mayr, 1944 – Sunda Kecil Bagian timur: Alor, Timor, Roti dan Kisar.
Status konservasi jenis burung Cabak Kota
dalam IUCN redlist (2012) adalah
Least Concern (LC) yang artinya adalah kategori IUCN yang diberikan untuk
spesies yang telah dievaluasi namun tidak masuk ke dalam kategori manapun.
Kajian mengenai jenis ini memang tidak mudah dan masih sangat terbatas,
sehingga masih banyak kekurangan data untuk mempelajari spesies ini lebih
detail. Dengan data yang ada masih dinilai bahwa trend populasinya cenderung
stabil.
Tim monitoring burung
Seksi Konservasi Wilayah III BKSDA Kalimantan Timur memperoleh dokumentasi
keberadaan jenis burung Cabak Kota ini di kawasan Cagar Alam Teluk Apar pada
saat monitoring rutin pada akhir April 2013. Burung tersebut ditemui di pinggir
jalur penghubung antara Desa Lori dengan Desa Sungai Langir. Saat ditemui, sang
Cabak tampak sedang istirahat di atas tanah kering yang merupakan bekas jalur
aliran air yang dikikis oleh air hujan dengan alas kerikil-kerikil atau
batu-batu kecil. Kondisi habitat sekitarnya berdekatan dengan hutan rawa basah
yang didominasi pohon gelam dan semak-semak. Hasil dokumentasi tersebut sebagai
berikut :
Gambar 2. Cabak Kota
(Caprimulgus affinis) di Cagar Alam Teluk AparGambar 3. Cabak Kota (Caprimulgus affinis) di Cagar Alam Teluk Apar
Untuk memastikan data
identifikasi jenis burung yang ditemui, tim monitoring burung Seksi Konservasi
Wilayah III BKSDA Kalimantan Timur juga membuka akun unggah di website The Internet Bird Collection (http://ibc.lynxeds.com).
The Internet Bird Collection merupakan gerakan nirlaba yang memiliki tujuan
utama untuk menyebarluaskan pengetahuan tentang avifauna di dunia. Gambaran
website The Internet Bird Collection
sebagai berikut :
Gambar 4. Website The Internet Bird Collection yang memuat
hasil unggah foto Cabak Kota (Caprimulgus
affinis) yang didokumentasikan oleh tim monitoring burung Seksi Konservasi
Wilayah III BKSDA Kalimantan Timur dari Cagar Alam Teluk Apar (ditandai dengan
kotak bergaris merah, dengan rating yang cukup baik yaitu 3,9 dari skala
maksimal 5)
Gambar 5. Tampilan foto
Cabak Kota (Caprimulgus affinis) yang
didokumentasikan oleh tim monitoring burung Seksi Konservasi Wilayah III BKSDA
Kalimantan Timur dari Cagar Alam Teluk Apar pada website The Internet Bird Collection yang dilengkapi dengan koordinat
lokasi.
Website The Internet Bird Collection merupakan perpustakaan audiovisual on-line yang memuat burung-burung di
seluruh dunia yang tersedia untuk kepentingan umum secara gratis. Pada awalnya
sebagai media untuk memuat paling tidak satu video atau satu foto untuk tiap
jenis, sedangkan untuk jangka panjangnya memuat pula bahan-bahan informasi yang
menunjukkan kearagaman aspek biologi antara lain pakan, perkembangbiakan dan
lain-lain untuk tiap jenis burung. Dengan bergabung pada komunitas pemerhati
dan pengamat burung ini, tim monitoring burung Seksi Konservasi Wilayah III
BKSDA Kalimantan Timur dapat bertukar informasi dan pengetahuan dengan para
ahli burung di seluruh dunia sekaligus mempromosikan potensi keanekaragaman
hayati kawasan yang dikelola oleh BKSDA Kalimantan Timur.
Semoga dengan informasi mengenai jenis burung Cabak
Kota (Caprimulgus affinis) di Cagar
Alam Teluk Apar ini dapat menambah wawasan mengenai keanekaragaman hayati di
Indonesia.
DAFTAR
PUSTAKA
Anonim. 2009. Cabak
Kota Sang Pemburu dalam Kegelapan. In: http:// birdsofjakarta.blogspot.com/2009/07/cabak-kota-sang-pemburu-dalam-kegelapan.html.11
Juli 2009 (diakses pada tanggal 17 Mei 2013).
Anonim.2013.
Cabak Kota. In : http://id.wikipedia.org/wiki/Cabak_kota
. (diakses pada tanggal 17 Mei 2013)
Anonim.2013.Savanna
Nightjar (Caprimulgus affinis). In : http://ibc.lynxeds.com
/species/savanna-nightjar-caprimulgus-affinis?only=photos#photos, (diakses
pada tanggal 27 Mei 2013).
BirdLife
International and Natureserve .2012.
Bird Species Distribution Maps of The World 2012. Caprimulgus affinis. In:
IUCN 2012. IUCN Red List of Threatened Species. Version 2012.2. In : http://www.iucnredlist.org/details/
106002424/0 (diakses pada tanggal 17 Mei
2013).
IUCN
Red List of Threatened Species.2012. Caprimulgus affinis (Savanna
Nightjar). In : http://www.iucnredlist.org/details/
106002424/0 (diakses pada tanggal 17 Mei
2013).
MacKinnon J.,
Phillipps K., van Balen B. 2010. Burung-Burung
di Sumatera, Jawa, Bali, Kalimantan. Bogor. LIPI. Burung Indonesia
Yayasan
Kutilang.2012. Cabak Kota. In : http://www.kutilang.or.id/burung/konservasi
/cabak-kota/. 06 Desember 2012. (diakses pada tanggal 17
Mei 2013)
*)
Kepala Seksi Konservasi Wilayah III BKSDA Kalimantan Timur
Tidak ada komentar:
Posting Komentar